Artikel Tentang Sekar Gending Adalah, Asal Usul Dan Jenis Jenis Sekar Gending

Diposting pada

Sekar gending adalah jenis musik tradisional Jawa yang dimainkan dengan menggunakan instrumen gamelan. Gending berasal dari kata “gendhing” yang berarti komposisi atau susunan nada dalam musik Jawa. Sekar gending biasanya dimainkan pada acara-acara upacara adat, seperti pernikahan, khitanan, dan acara keagamaan.

Sekar gending terdiri dari dua bagian, yaitu gending pembuka dan gending inti. Gending pembuka biasanya dimainkan dengan tempo yang lebih lambat dan bersifat pengantar. Sementara itu, gending inti dimainkan dengan tempo yang lebih cepat dan kompleks, serta merupakan inti dari keseluruhan komposisi.

Instrumen gamelan yang digunakan dalam sekar gending adalah terdiri dari berbagai macam jenis, seperti saron, slenthem, bonang, gong, dan kenong. Selain itu, sekar gending juga biasanya diiringi oleh vokal atau nyanyian yang disebut dengan tembang.

Sekar gending merupakan bagian yang sangat penting dari seni dan budaya Jawa, karena tidak hanya memiliki nilai estetika yang tinggi, tetapi juga merupakan warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan agar tidak hilang ditelan zaman.

Jenis sekar gending menurut daerah :

Sekar gending memiliki beberapa jenis berdasarkan daerah asalnya di Jawa. Berikut adalah beberapa jenis sekar gending menurut daerah

Sekar gending Jawa Tengah

Sekar gending Jawa Tengah merupakan jenis sekar gending yang paling banyak dikenal di Indonesia. Sekar gending ini biasanya dimainkan dengan tempo yang lambat dan berirama melankolis. Contoh sekar gending Jawa Tengah antara lain sekar ginotan, sekar macapat, dan sekar jaranan.

Sekar gending Jawa Barat

Sekar gending Jawa Barat biasanya dimainkan dengan tempo yang lebih cepat dan berirama ceria. Instrumen gamelan yang digunakan dalam sekar gending Jawa Barat biasanya lebih sedikit daripada sekar gending Jawa Tengah. Contoh sekar gending Jawa Barat antara lain sekar abadi, sekar jati, dan sekar rujak.

Sekar gending Jawa Timur

Sekar gending Jawa Timur memiliki karakteristik yang berbeda dengan sekar gending dari Jawa Tengah dan Jawa Barat. Sekar gending ini biasanya dimainkan dengan tempo yang lebih cepat dan berirama lebih gembira. Contoh sekar gending Jawa Timur antara lain sekar petilan, sekar mijil, dan sekar mayang.

Sekar gending Yogyakarta

Sekar gending Yogyakarta memiliki karakteristik yang mirip dengan sekar gending Jawa Tengah, tetapi memiliki nuansa yang lebih lembut dan bernada klasik. Contoh sekar gending Yogyakarta antara lain sekar pangkur, sekar kinanthi, dan sekar ciptoning.

Setiap jenis sekar gending memiliki ciri khas dan nuansa tersendiri yang menjadi bagian penting dari kekayaan seni dan budaya Jawa.

Asal Usul Sekar Gending

Asal usul sekar gending adalah kebudayaan yang berasal dari jawa kuno yang berkembang pada masa Kerajaan Mataram Kuno (abad ke-8 hingga abad ke-10 Masehi). Pada masa itu, sekar gending digunakan sebagai musik pengiring upacara keagamaan dan kebesaran kerajaan.

Pada zaman kerajaan, sekar gending hanya dimainkan oleh kalangan kerajaan dan bangsawan sebagai simbol status sosial yang tinggi. Namun, seiring berjalannya waktu, sekar gending semakin dikenal oleh masyarakat luas dan menjadi bagian penting dari kebudayaan Jawa.

Sekar gending telah mengalami berbagai perkembangan dan perubahan selama berabad-abad. Pada masa pemerintahan Sultan Agung Hanyokrokusumo (1613-1645 Masehi), sekar gending mengalami perubahan besar dengan pengenalan instrumen gamelan baru, yaitu slentem, kenong, dan gambang.

Sekar gending terus berkembang dan menyebar ke berbagai daerah di Jawa. Di setiap daerah, sekar gending memiliki ciri khas dan nuansa musik yang berbeda sesuai dengan karakteristik dan kebiasaan masyarakat setempat.

Dalam perkembangannya, sekar gending juga telah mengalami berbagai pengaruh dari kebudayaan luar, seperti India, Tiongkok, dan Arab. Namun, sekar gending tetap mempertahankan karakteristik dan identitas kebudayaan Jawa yang khas. Sekar gending menjadi salah satu warisan budaya Indonesia yang sangat penting untuk dilestarikan dan dijaga keberadaannya.

Sekar gending adalah salah satu warisan budaya Indonesia yang perlu kita jaga karena memiliki nilai sejarah, identitas, dan kearifan lokal yang penting untuk dilestarikan.

Dengan menjaga warisan budaya Indonesia, kita dapat mempelajari dan memahami sejarah serta kearifan lokal yang telah ada sejak lama. Kita juga dapat membangun identitas nasional yang kuat dengan memperkuat ciri khas budaya Indonesia yang membedakan kita dari budaya negara lain.

Selain itu, warisan budaya Indonesia juga dapat menjadi daya tarik wisata yang berpotensi meningkatkan perekonomian lokal. Dengan melestarikan warisan budaya, kita juga dapat mempromosikan kekayaan budaya Indonesia ke dunia internasional dan memperluas pengenalan Indonesia sebagai negara yang kaya akan budaya.

Oleh karena itu, menjaga warisan budaya Indonesia sangat penting untuk memperkuat jati diri bangsa serta meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap keanekaragaman budaya Indonesia.

Contoh Sekar Gending :

Sekar Ginotan

Sekar Ginotan adalah sekar gending yang berasal dari Jawa Tengah. Gending ini menggambarkan keindahan alam dan perasaan cinta yang dalam.

Sekar Manunggal

Sekar Manunggal adalah sekar gending yang berasal dari Yogyakarta. Gending ini menggambarkan kesatuan dan kebersamaan dalam kehidupan.

Sekar Mijil

Sekar Mijil adalah sekar gending yang berasal dari Jawa Timur. Gending ini menggambarkan keindahan dan keharmonisan dalam hidup.

Sekar Pangkur

Sekar Pangkur adalah sekar gending yang berasal dari Jawa Tengah. Gending ini menggambarkan perasaan cinta yang tulus dan suci.

Sekar Tedhak Saking

Sekar Tedhak Saking adalah sekar gending yang berasal dari Yogyakarta. Gending ini menggambarkan keindahan dan kebesaran kerajaan serta kesetiaan pada raja.

Sekar Tejo

Sekar Tejo adalah salah satu sekar gending tradisional Jawa yang terkenal. Sekar gending ini memiliki nuansa musik yang meriah dan ceria, sehingga sering dimainkan dalam acara pernikahan atau upacara keagamaan di Jawa.

Sekar Gadung

Sekar Gadung adalah salah satu jenis sekar gending tradisional Jawa. Gending ini berasal dari daerah Surakarta, Jawa Tengah. Sekar Gadung terdiri dari dua jenis gending, yaitu gending Pangkur dan gending Ladrang.

Lirik Sekar Tejo :

Jarwo purwo
Ramane thole
Tunggal basaning baskoro
Raden

Hamiwiti
Kadhangku dewe
Hamiwiti sendhon sindhene pradonggo

Nalikaning rohing ndalu
Wong agung mangsah semedi
Siro kang bolo wanoro
Sadoyo wus sami guling
Nadyan ari sudarsono
Wus bangun nggen iro guling

Gones
Saji siswo
Gones nenes nenes wicarane
Saji siswo arane boso nawolo

Kukusing dupo kumelun
Ngeningken tyas sang apekik
Kawengku sagung jajahan
Nanging sanget angikibi
Sang Resi Kanekaputra
Kang anjog saking wiyati

Baca juga: Lirik ladrang dirgahayu

Dewo tirto
Yo romo ramane thole
Dewo tirto wantahe amungu nendro

Kagyat risang kapirangu
Rinangkul kinempit kempit
Dhuh sang retnaning bawono
Ya kitu kang walang ati
Ya kitu kang ngenes ing tyas
Ya kitu tang kudu gering

2 komentar

Tinggalkan Balasan